Sekarang Warnet Divardo, Menyediakan Layanan Premium Game Warnet Yang Disingkat GWarnet Bisa anda dapatkan berbagai fitur GAME dari GWarnet Premium.
Silahkan Anda kunjungi warnet kami .
Jln.M.Thamrin No 55 Padang.
~Welcome To My Blog~
Just be yourself, do not become another person. Because being yourself is something VALUABLE in Life. Do not waste it. And Keep your dignity.
Minggu, 05 Agustus 2012
Senin, 18 Juni 2012
27 Kiat-kiat Menjadi Orang Sukses
1.Berkeyakinan
menjadi orang sukses.
2.Ikhlas semata mencari ridho-Nya.
3.Berperilaku jujur,kapan
saja,dimana saja,dengan siapa saja.
4.Berperilaku rendah hati.
5.Senantiasa merasa berhutang budi
dengan orang-orang yang berada di sekitarnya,yang membantunya,yang
berhubungan dengannya,dan orang-orang yang mengkritiknya.
6.Selalu memaafkan orang lain.
7.Selalu memegang prinsip akhlak.
8.Selalu positif thinking
(husnudlan).
9.Banyak membaca.
10.Be Happy (selalu senang).
11.Be Patient (selalu sabar).
12.Be Careful (selalu
berhati-hati).
13.Be Creative (selalu kreatif).
14.Be Experienced (selalu belajar
dari pengalaman).
15.Memiliki keahlian,keilmuan dan
keberanian.
16.Banyak silaturami.
17.Memiliki guru dengan keteladanan
yang sukses.
18.Memiki kedua orang tua yang
selalu meridhoi lagi secara istiqomah mendoakannya.
19.Memiliki seorang suami atau
istri dengan keteladanan yang sukses.
20.Memiliki mertua dengan
keteladanan yang sukses.
21.Tidak sombong.
22.Tidak mencari popularitas.
23.Tidak menilai kemampuannya
dengan finasial.
24.Tidak malas.
25.Tidak munafik.
26.Tidak cinta dunia melebihi
batas.
27.Berkumpullah dengan orang
sholeh.
Cara Menjadi Orangtua Yang Bijaksana
Hi all my readers and blogger friends.. How are you all there today? I
am hoping much that you are all always happy and blessed by the Mercy
of God.
Pagi ini waktu buka FEEDJIT Traffic report di blog saya, saya melihat
ada query dari teman2 yang surfing di google. Mereka menanyakan tentang
bagaimana caranya menjadi orang tua yang bijaksana terhadap anak?
Bicara persoalan orangtua bijak, tentu kita bicara hubungan kita sebagai
orangtua dengan anak2 kita. Dan persoalan itu emang cukup menarik untuk
dibahas, kenapa? Ya karena pada dasarnya kita semua tanpa terkecuali
akan menjadi orang tua. Kita akan menjadi orang tua bagi anak-anak kita.
Tanpa pengetahuan yang cukup, kita bakalan kerepotan menghadapi
persoalan menata keharmonisan dalam kehidupan rumah tangga terutama
dalam hal hubungan orangtua-anak. Mereka yang mampu menata rumah tangga
dengan baik dan menemukan keharmonisan membina anak-anak mereka pasti
akan merasa bahwa keluarga mereka seperti keluarga surga.. hehehe..
mungkin karena saking bahagianya ya!.. Tapi ada juga sebagian dari
kita merasa lingkungan keluarga seperti lingkungan neraka karena chaos
yang terjadi dalam keluarga. Betapa tidak, tingkah perilaku
per-individu anak berbeda-beda, maunya itu lho yang kadang-kadang
bikin kita gerah. Tapi namanya juga anak2, pembawaan mereka udah
kayak gitu. Mau diapain lagi. Kadang mungkin kita pasrah,
sampai-samapi terucap kata dalam hati "kenapa harus punya anak kayak
gini?" Menyesal? Tapi kita sudah memiliki mereka, mereka itu titipan
Tuhan, dan telah menjadi tanggungjawab kita untuk mendidik mereka
hingga dewasa. Dan itu butuh proses yang panjang my friends!!!
Tentu saja, kita semua mengharapkan keluarga yang bahagia bukan,
orangtua dan anak yang bisa berjalan berbarengan? Betapa bahagianya
punya keluarga seperti itu? Tetapi untuk mendapatkan kebahagiaan dalam
hubungan orangtua-anak membutuhkan sebuah sikap kedewasaan, dan itu
harus datang dari diri kita sebagai orang tua. Pertanyaannya adalah
"Sudahkah kita bijaksana menjadi orang tua terhadap anak2 kita?" Untuk
itulah, pagi ini kita akan bahasa bersama 'step by step'nya
menjadi orang tua yang bijaksana.
1. Jadilah Orangtua yang Antusias Mendengarkan Celoteh atau Unek2
Anak kita.
Kita tahu bahwa karakteristik anak adalah suka bercerita. Mereka selalu
suka menceritakan apa yang mereka alami dalam keseharian mereka atau
menceritakan apa yang ingin mereka lakukan. Orangtua yang bijak akan
dengan antusias mendengarkan apapun yang dibicarakan oleh anak mereka.
Membangun sikap antusiasme ini berarti membangun sikap domokratis
terhadap anak. Tahukah kita apa penyebab hancurnya hubungan orang tua
dengan anak? Jawabannya tidak lain dan tidak bukan karena disebabkan
oleh sikap kita yang terlalu otoriter. Tipe orang tua seperti ini pasti
akan terus mendapatkan masalah ketika mencoba mengajak anak mereka
bekerjasama atau sekedar memahami orangtua mereka. Karena orangtua
seperti ini tidak akan dianggap oleh anak mereka, terlalu egois. Solusi
terhadap masalah ini adalah dengan membangun komunikasi yang akrab
dengan anak kita. Dengarkan, resapi apa yang mereka inginkan. Kita
tidak perlu menjadi reaktif jika ada hal2 yang tidak patut menurut kita.
Jika memang ada hal yang kurang baik menurut kita, maka komunikasikan
baik-baik dengan anak.
2. Janganlah seketika menjudge setiap tingkah laku anak jika mereka
melakukan kesalahan.
Kadang kita semua sebagai orang tua menginginkan semuanya serba perfek,
kita mengharapkan tingkah laku anak yang bisa diharapkan. Pokoknya, kita
pengen mereka melakukan hal2 yang membanggakan. Sikap seperti ini
sangat berlebihan dan akan membuat anak seperti terpojokan. Biasanya
orang tua rata-rata tidak menerima kesalahan anak. Padahal anak butuh
ruang untuk dimengerti. Sebenarnya mereka punya keinginan untuk
melakukan segala hal dengan baik, tetapi kadang kesalahan bisa terjadi
tanpa mereka rencanakan. Jadi kita lagi-lagi harus memberi mereka
kesempatan untuk memperbaiki diri. Tidak bijak jika kita memarahi mereka
tanpa tau apa alasan di balik kesalahan mereka.
3. Orang tua yang Bijak selalu memberi kehangatan Cinta, Motivasi dan
Apresiasi.
Anak-anak pasti akan dapat memahami bahwa mereka harus memberikan hal
yang terbaik pada orang tua mereka, karena orangtua mereka telah
memberikan kehangatan cinta, motivasi serta apresiasi dalamar membentuk
kepribadian mereka. Kehangatan Cinta ini akan memberi dampak
positif dalam keharmonisan keluarga. Biar bagaimanapun, kekuatan cinta
akan mengalahkan berbagai rintangan perusak hubungan. Tapi juga kita
harus ingat, Cinta tak perlu berlebihan, karena anak bisa salah kaprah.
Jangan sampai anak menafsirkan berlebihan dan merasa nyaman2 saja
melakukan kesalahan karena merasa sangat dicintai orang tua. Maka itu,
berilah cinta yang proposional. Motivasi dalam hal ini membuat
anak2 kita merasa tidak ditinggalkan sendiri ketika mereka menghadapi
masalah. Tentunya motivasi ini memberikan kepercayaan diri yang tinggi
terhadap anak, karena mereka merasa mendapatkan dukungan dari orang tua
dalam berbagai momen kehidupan. Yang terakhir adalah Apresiasi.
Apresiasi disini mengandung makna bahwa orang tua dapat menghargai
apapun pencapaian yang bisa dibuat anak, tanpa membeda-bedakan kadar
kepuasan kita terhadap pencapaian anak.
4. Orang tua yang bijak dapat memberikan saran yang dapat membantu
anak dalam menghadapi masalah mereka.
Dalam hal ini, kita memainkan peranan sebagai teman bagi anak-anak kita.
Setidaknya jika anak2 kita belum mendapatkan teman yang bisa dipercayai
untuk memberikan solusi, maka kitalah yang harus mengambil peran itu.
Anak-anak pasti merasa bahagia mempunyai orang tua yang selalu solutif
dalam membantu persoalan yang mereka hadapi.
5. Sempatkanlah menghabiskan waktu bersama anak-anak.
Sekarang ini, orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka, sampai2
lupa dengan tanggung jawab mereka. Yakni memberikan perhatian yang layak
untuk anak. Jangan heran jika anak sering tidak bisa diajak kerjasama
karena kita sendiri tak pernah punya waktu untuk mereka. Jika kita
meminta waktu mereka, mungkin mereka tak akan mendengarkan kita, karena
kita jarang sekali meluangkan waktu bersama anak-anak kita. So jadilah
bijak dengan meluangkan waktu untuk anak-anak kita.
Langganan:
Postingan (Atom)